Bahan (tanah liat) yang digunakan untuk pembentukan
benda keramik harus dipersiapkan dengan baik, hal ini perlu diperhatikan
agar dalam proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan. Untuk itu
sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik perlu penyiapan tanah
liat. Penyiapan tanah liat melalui pengulian ( kneading) dan pengirisan
(wedging) satu atau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat
tersebut memenuhi persyaratan pembentukan.
Persyaratan Tanah Liat
Tanah
liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik harus memenuhi
persyaratan yang harus dipenuhi agar benda keramik yang dibuat tidak
mengalami kesuliatan, persyaratan tersebut diantaranya adalah:
Plastisitas
Plastisitas
tanah liat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar mudah
dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi plastisitas sebagai pengikat
dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau
runtuh.
Homogen
Campuran masa tanah liat plastis harus homogen dalam arti plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek.
Bebas dari gelembung udara.
Tanah
liat harus terbebas dari gelembung udara, jika dalam tanah liat masih
terdapat gelembung udara dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses
pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses
pengeringan dan pembakaran.
Memiliki kemampuan bentuk
Tanah
liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi sebagai penyangga
sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan
atau setelah proses pembentukan selesai.
Penyiapan Tanah Liat
Penyiapan
tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk digunakan harus selalu
dilakukan sebelum memulai praktek pembentukan benda keramik. Penyiapan
tanah liat tersebut dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan.
pengulian (kneading)
Proses
pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan
homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian
dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut:
Pembentukan dengan Teknik Pijit (Pinching)
Pembentukan
dengan tangan (handbuilding) adalah salah satu keteknikan di dalam
pembuatan keramik dimana benda langsung dibentuk dengan tangan. Teknik
ini terdiri dari teknik pembentukan tangan dengan berbagai cara seperti
teknik pijit, pilin, lempeng dan teknik pembentukan bebas
Istilah
pinch bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti cubitan atau
pijatan, karena tangan kita menekan ‘sesuatu’. Teknik ini merupakan
keteknikan bagi pemula dalam membentuk sebuah benda keramik, contoh yang
sangat sederhana berupa mangkuk atau bentuk organis tak beraturan.
Hasil jejak pijitan akan bisa ditampilkan dari tekanan ibu jari dan
telunjuk tangan. Fungsi pemijitan dengan jari adalah untuk mengarahkan
bentuk pada benda keramik yang akan dibuat, juga untuk meratakan
ketebalan benda keramik secara keseluruhan.
Benda
keramik yang dihasilkan dari teknik pijit ini berupa bentuk-bentuk
keramik yang berukuran relatif kecil sampai sedang. Teknik ini sangat
menarik karena pembentukannya secara spontan dan akrab dengan media
tanah liat
Dalam pembentukan benda keramik
dengan teknik ini sebagian besar dilakukan secara langsung dengan tangan
tanpa bantuan alat yang lain, apabila menggunakan alat itupun relatif
kecil.
Dalam proses pembentukan benda keramik
dengan teknik pijit ini menghasilkan kedalaman bentuk yang
berbeda-beda, k edalaman bentuk benda keramik dapat digolongkan menjadi
tiga kelompok yaitu:
Untuk
mengukur ketebalan yang relatif sama dapat digunakan jarum yang
ditusukkan kebadan benda, kemudian ditandai dan diukurkan pada bagian
lain. Mengukur ketebalan juga dapat menggunakan indra peraba dan perasa
melalui ujung jari sewaktu melakukan pemijitan. Cara ini membutuhkan
latihan, pengalaman, ketekunan dan kesabaran agar dapat diperoleh hasil
yang seimbang antara besar benda dengan ketebalan dinding benda. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembentukan dengan teknik pijit antara
lain:
- Tanah liat yang digunakan jangan terlalu lembek, sebab akan menyulitkan dalam pembentukan, dan jangan terlalu kering karena keras dan sulit dibentuk. Tanah yang digunakan sebaiknya tanah plastis dan homogen.
- Perlu sedia air untuk membasahi tanah yang ketika dibentuk mulai mengering, cara membasahi ditambahkan sedikit air pada dinding yang mulai kering, kemudian dilakukan pemijitan secara merata.
• Butsir kawat
• Buitsir kayu
• Alas pembentukan
• Meja putar (banding wheel)
• Spon busa
• Mangkuk
• Pisau
• Kain terpal atau goni
Bahan
• Tanah liat plastis
Proses Pembentukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar